Contoh Strategi Pemasaran
Di artikel kali ini kita akan membahas tentang strategi dari dua pelaku usaha warung makan. Contoh artikelnya ada di bawah ini. Semoga bisa memberi insipirasi untuk tugas teman-teman, ya.
1.
Executive Summary
Warung Makan Pak Herry yang
terletak di Jalan Garuda No. 171B, Tahunan, Umbulharjo ini sudah beroperasi
sejak sepuluh tahun lalu, yang dirintis dan dimiliki sendiri oleh Pak Heri.
Awalnya hanya sebuah warung makan kecil yang menjual beberapa macam lauk pauk
dan sayur matang. Seperti misalnya; kering tempe, sayur bening, dan gorengan
tahu tempe. Tapi semakin ke sini, Pak Heri juga menjual berbagai macam jenis lauk
pauk dan sayur matang. Dari yang awalnya hanya sekedar satu jenis sayur matang,
kini jadi beberapa jenis seperti sayur bayam, sayur daun singkong, tumis kacang
panjang dan sebagainya. Lauk pauknya juga bermacam-macam, mulai dari gorengan
tahu tempe, perkedel, ayam kecap, telur balado, sampai ayam krispi ala kentucky juga ada. Selain itu, juga ada
minuman seperti teh manis, jeruk, dan minuman sachet. Kebanyakan konsumen Pak Heri adalah mahasiswa rantau yang
kos di dekat warung makannya. Tapi selain mahasiswa, ada juga beberapa orangtua
yang sering membeli. Biasanya kalau hari biasa, warung Pak Heri cukup ramai dibanding
dengan hari libur seperti sabtu dan minggu, karena kalau hari libur biasanya
mereka cenderung memilih untuk memasak sendiri. Beda lagi jika libur semester,
warung Pak Heri akan sedikit sepi karena kebanyakan pelanggannya adalah mahasiswa,
pasti pulang ke rumah mereka masing-masing.
2.
Situation Analysis
Warung makan
milik Pak Heri terbilang cukup ramai konsumen, selain karena masakannya yang enak,
juga karena harganya yang bersahabat. Konsumennya pun dari berbagai kalangan,
mulai dari mahasiswa sampai bapak/ibu kalangan pekerja atau juga yang berada di
rumah. Pak Heri sangat ramah terhadap konsumennya, beliau dengan sabar melayani
setiap konsumen yang datang ke tempatnya. Selain lauk dan sayur matang, Pak
Heri juga menjual mie ayam di warungnya. Dan saat malam hari, warungnya masih
tetap buka, namun menu yang dijual berbeda. Jika di pagi hari beliau menjual
lauk dan sayur matang, maka di malam hari beliau menjual pecel ayam, pecel
lele, nila goreng, dan terong krispi, dan saat malam hari yang melayani
konsumen adalah anaknya. Warung makan Pak Heri baru akan buka pukul 11 pagi, sayangnya
di jam itu beberapa orang pasti sudah banyak yang sibuk dengan aktivitas
masing-masing, dan mencari makan mungkin tidak akan terpikirkan oleh mereka.
Seharusnya Pak Heri membuka warungnya lebih awal atau pagi karena saat itu
banyak orang yang mencari makan untuk sarapan sebelum memulai aktivitas mereka.
a)
Ukuran
Pasar
·
Ukuran
Karena kebanyakan konsumen di
warung makan Pak Heri adalah mahasiswa, maka segmentasi yang digunakan adalah
segmentasi demografis, yakni membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan
variabel seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, agama, ras, dan
sebagainya.
·
Target Pasar
Dalam target pasar, Pak Heri menerapkan undifferentiated, yakni tidak memberi
batasan pada siapapun untuk membeli di tempatnya, jadi siapapun tanpa
terkecuali bisa membeli di tempatnya karena beliau menjual dengan harga yang
sesuai untuk kantong mahasiswa, beliau juga tidak banyak melakukan promosi, namun
lebih sering terbantu dengan konsumen yang membeli di tempatnya lalu memfoto
dan menyebarkannya di media sosial, atau menceritakannya kembali pada orang
lain.
b)
Analisis
SWOT
·
Strengths
-
Warung makan Pak Heri memiliki konsumen
setia yang selalu kembali ke tempatnya.
-
Harganya jauh lebih murah dari warung
makan lainnya.
-
Selain lauk pauk dan sayur matang,
beliau juga menjual mie ayam.
-
Saat malam hari menunya berganti jadi
pecel ayam, pecel lele, nila goreng, dan terong krispi.
-
Menjual secara online dan menerima pesan antar dan catering.
·
Weakness
-
Warung makan Pak Heri sering tutup di
hari-hari biasa.
-
Baru akan dibuka jika sudah pukul 11
pagi.
-
Tempatnya agak kecil dan kurang menarik.
·
Opportunities
-
Pak Heri bisa mengembangkan mie ayam
yang ada di warungnya.
-
Menambah beberapa menu berbeda setiap
harinya, karena banyak konsumen yang menyukai rasa masakan miliknya.
-
Mencoba memodifikasi warung makannya sehingga
lebih menarik.
·
Treats
-
Warung makan Pak Eko selalu buka lebih
awal, sehingga banyak konsumen yang membeli ke tempatnya saat pagi hari.
-
Warung makan Pak Eko juga lebih menarik
karena ada beberapa lukisan yang tertempel di dindingnya sebagai hiasan.
c)
Persaingan
·
Pesaing
Warung makan Pak Heri memiliki dua
pesaing kuat yang menjual sama seperti apa yang dijual di warung miliknya
yakni, warung makan milik Pak Eko dan warung makan milik Mak Aci.
·
Posisi Pasar dari Pesaing
Warung makan Pak Eko dan Mak Aci
menempati posisi pasar sebagai market
challenger, karena mereka berusaha keras supaya warung makan mereka bisa
terkenal dan laris seperti warung makan Pak Heri.
·
Strategi Pasar Pesaing
Strategi
yang dilakukan oleh warung makan Pak Eko adalah dengan mendesain sedemikian
rupa tempat makannya sehingga lebih berwarna dan menarik, juga terkadang
memberikan bonus seperti gorengan atau kerupuk jika ada konsumen yang membeli
dalam jumlah banyak.
Tabel kompetisi dari
Warung Makan Pak Herry :
|
Warung
makan Pak Eko |
Warung
makan Mak Aci |
Tempat
|
Cukup luas dan
menarik karena ada hiasan dinding |
Strategis karena
berada tepat di pertigaan jalan |
Jam
buka |
Buka pukul 8 pagi
sampai 7 malam |
Hanya buka saat sore
hari sampai pukul 9 malam |
Promosi |
Jika membeli banyak
akan dapat gorengan gratis atau kerupuk |
Boleh berhutang dulu |
d) Penawaran Produk
Produk
yang dijual oleh Pak Heri berupa makanan dan minuman. Saat pagi sampai sore
hari, beliau menjual sayur matang beserta lauk pauknya, dan juga mie ayam. Dan
pada saat malam hari, beliau menjual pecel ayam dan pecel lele.
e) Distribusi Produk
Pak
Heri selalu menjual makanannya di warung miliknya yang berada di Jalan Garuda
No. 171B, Tahunan. Namun sejak bisnis berbasis online mulai berkembang, beliau juga ikut serta menjual makanannya
secara online. Sehingga saat konsumen
tidak bisa datang langsung ke tempatnya, mereka masih bisa memesan secara online lewat Whatsapp atau telepon dan SMS. Beliau juga membuka layanan pesan
antar dan catering.
3.
Marketing Strategy
a)
Tujuan
Warung
makan Pak Heri cukup terkenal di daerah Tahunan, banyak orang yang menjadi
pelanggan setianya, selain karena harganya yang ramah di kantong, juga karena
pelayanan dari beliau sendiri yang sangat ramah dan sopan. Dari segi harga dan
pelayanan warung makan Pak Heri sudah sangat baik. Namun dalam hal tempat dan
jam operasi masih perlu sedikit perbaikan. Meski kondisi tempat beliau bersih,
namun tempatnya agak kecil dan kurang menarik, sehingga kalau sedang antri,
banyak orang yang sedikit bingung harus duduk atau menunggu pesanan mereka di
mana. Selain itu, mungkin beliau bisa mengambil contoh dari warung makan Pak
Eko yaitu dengan menggantung lukisan atau sedikit menata tempatnya supaya lebih
menarik lagi.
Dan terakhir adalah masalah jam buka dari warung makan Pak Heri. Beliau terbiasa membuka warungnya saat siang hari. Padahal saat pagi hari, banyak konsumen yang mencari makan untuk sarapan mereka sebelum mulai beraktivitas, dan saat siang hari justru jarang yang mencari makanan. Seharusnya Pak Heri juga membuka warungnya saat pagi hari supaya konsumennya tetap membeli ke tempatnya dan tidak berpindah ke tempat lain.
b)
Target pasar
·
Segmentasi
Segmentasi
yang diterapkan adalah segmentasi demografis, karena target Pak Heri menyasar
hampir semua kalangan. Mulai dari mahasiswa sampai pekerja dan ibu rumah
tangga.
·
Targeting
Targeting dari
warung makan Pak Heri adalah undifferentiated
marketing, beliau tidak membeda-bedakan setiap konsumen yang datang dan
membeli di warungnya. Siapapun boleh datang dan membeli.
·
Positioning
Bisa
dikatakan kalau warung makan Pak Heri adalah market leader di daerah Tahunan, karena selain menjadi yang pertama
kali merintis dan membuka usaha tersebut, juga karena warung makan milik beliau
yang lebih dikenal oleh konsumen.
c)
Positioning
·
Indetifikasi Merek
Pak
Heri sudah memulai usahanya sejak sepuluh tahun lalu dengan nama ‘Warung Makan
Pak Herry’. Awalnya beliau memberi nama sesuai dengan namanya yakni, Heri,
namun kemudian diganti menjadi ‘Herry’ setelah mendapat usul dari anaknya yang
membuat ide tersebut, karena katanya nama Herry lebih kekinian dan unik.
·
Manfaat Produk
Sesuai
dengan namanya yakni warung makan, tentu manfaat yang didapat adalah
mengenyangkan, didukung dengan harganya yang murah, rasanya yang enak dan
porsinya yang banyak, tentu akan memuaskan konsumen.
·
Perbedaan
Perbedaan
dari segi makanan, tentu warung makan milik Pak Heri yang paling recommended, sudah harganya murah dan
rasanya enak, juga porsinya yang banyak. Selain itu, kalau malam hari, menunya
juga berganti. Kalau di siang hari adalah sayur matang beserta lauk pauknya,
kalau malam hari adalah pecel ayam dan pecel lele, pergantian menu ini bertujuan
agar konsumen tidak jenuh dengan menu yang itu-itu saja.
·
Fokus Produk
Warung
makan milik Pak Heri ini ditujukan untuk semua kalangan konsumen. Mulai dari
mahasiswa sampai pekerja, tak jarang juga ada beberapa ibu rumah tangga yang
turut membeli. Makanan yang dijual di warung miliknya meliputi sayur matang dan
lauk pauk saat siang hari lalu berganti menu menjadi pecel ayam dan pecel lele
saat malam hari.
d)
Strategi
Bauran Pemasaran
·
Produk
Pak
Heri menjual makanan seperti sayur matang dan lauk pauk karena banyak orang
yang lebih suka membeli makanan matang ketimbang harus memasak terlebih dahulu.
Lalu beliau mengganti menunya saat malam hari menjadi pecel ayam dan pecel lele
supaya konsumennya tidak bosan dengan menu yang sama.
·
Place
Warung
makan Pak Heri berada tepat di pinggir jalan, dengan banyak kos-kosan di daerah
tempatnya membuka usaha. Tentu mahasiswa menjadi konsumen setia yang sering
membeli di tempatnya. Kondisi tempatnya bersih, namun agak kecil dan kurang
menarik. Saat sedang mengantri, beberapa orang bingung harus duduk atau
menunggu di mana selagi menunggu pesanan mereka siap. Seharusnya Pak Heri,
sedikit menata tempatnya agar lebih luas dan muat untuk orang banyak.
·
Price
Harga
yang ditetapkan di warung makan milik Pak Heri juga terbilang cukup murah
meriah dan sangat bersahabat dengan kantong mahasiswa. Hanya dengan sekitar
Rp8.000,00 sudah bisa menikmati seporsi nasi, sayur, dan lauk tempe tahu, saat
siang hari. Namun saat malam hari cukup dengan budget sekitar Rp12.000,00 untuk seporsi pecel ayam dan Rp10.000,00
untuk seporsi pecel lele.
·
Promotion
Selain
berjualan di warungnya yang ada di Jalan Garuda, beliau juga melakukan promosi
secara online, selain itu, beliau
juga membuka layanan pesan antar dan catering
untuk sekitaran wilayah Yogyakarta.
4.
Conclusion
Warung Makan Pak Herry terletak di Jalan Garuda No.
171B, Tahunan. Lokasi yang strategis yakni tepat berada di pinggir jalan dan
banyak terdapat kos-kosan, tentu membuat warung makan milik Pak Heri selalu
ramai dikunjungi oleh konsumen. Beliau juga membebaskan kepada siapa saja untuk
datang dan membeli di warungnya. Sebagai market
leader atau perintis warung makan pertama di daerah itu, beliau sudah
memiliki banyak pelanggan setia di warungnya. Selain karena harganya yang murah
dan rasa masakannya yang enak, juga karena saat malam hari menunya berganti
sehingga membuat konsumen tidak jenuh dan bosan dengan menu yang itu-itu saja.
Setiap harinya,
Pak Heri baru akan membuka warungnya pukul 11 siang, sedangkan orang-orang
banyak mencari makanan saat pagi hari untuk sarapan, seharusnya Pak Heri
membuka warungnya lebih pagi lagi supaya konsumennya tidak berpindah ke warung
lain yang buka saat pagi hari. Lalu untuk tempatnya, cukup bersih namun kurang
luas untuk konsumen, apalagi saat sedang antri, mungkin Pak Heri bisa sedikit
menata ulang tempatnya sehingga lebih luas dan nyaman untuk konsumen. Selain
itu, Pak Heri juga bisa mencontoh warung makan milik Pak Eko dengan
mempercantik desain tempatnya sehingga lebih menarik.
Pak Heri juga menggunakan media
sosial atau online untuk
mempromosikan makanannya, beliau juga menerima pesan antar lewat Whatsapp, telepon, dan SMS lalu beliau
juga membuka catering untuk wilayah
sekitaran Yogyakarta. Sedikit saran, mungkin Pak Heri bisa menambah cara
promosinya seperti dua pesaing kuatnya, yakni Pak Eko dan Mak Aci. Pak Heri
bisa menerapkan cara promosi Pak Eko dengan memberikan sedikit bonus untuk
konsumennya yang membeli banyak, misalnya kerupuk atau gorengan. Beliau juga
bisa menerapkan cara promosi Mak Aci, yakni dengan membolehkan untuk berhutang
dulu jika kebetulan konsumennya tak membawa cukup uang atau mungkin saat akhir
bulan.
Komentar
Posting Komentar